Agama
Islam mewajibkan setiap umatnya untuk berpuasa di bulan Ramadan. Siapa pun yang
telah akil balik harus menjalaninya. Bahkan, mereka yang menderita penyakit
pun, kalau memungkinkan, juga berpuasa. Tentu saja dengan seizin dokter.
Puasa,
dari sudut pandang kesehatan dan kebersihan, memiliki banyak manfaat. Islam
ingin agar umat Muslim memiliki tubuh yang sehat, bersih, waspada, dan penuh
energi.
Menurut
situs Holy Ramadan, puasa selama Ramadan juga telah terbukti menjadi pengobatan
yang efektif untuk kelainan mental dan psikologis. Puasa membantu seseorang
memantapkan pilihan, memperbaiki selera dan tingkah laku, memperkuat kemauan
untuk berbuat baik, menghindarkan tingkah laku kontroversial, keras kepala, dan
kasar.
Semuanya
berkontribusi untuk menghasilkan seseorang yang berpikiran waras dan
kepribadian sehat.
Selain sebagai latihan untuk daya tahan tubuh, puasa juga memperbaiki
penampilan fisik dengan cara mengurangi sifat rakus dan membuang lemak
berlebih. Manfaat puasa tidak hanya sampai di sana.
Puasa
juga penting untuk mengurangi berbagai penyakit, misalnya penyakit pencernaan,
seperti sakit perut kronis, radang usus besar, penyakit hati. Juga kondisi
seperti obesitas, arteriosklerosis, tekanan darah tinggi, asma, difteria, dan
lainnya.
Manfaat Puasa |
Beberapa
dokter biasa meminta kepada pasiennya untuk berhenti makan, kadang selama
beberapa hari, sebelum mereka memberi aturan pola makan yang cocok untuk si
pasien. Jadi sebenarnya, puasa mempercepat penghancuran jaringan tubuh yang
rusak dengan lapar yang dialami.
Kemudian,
jaringan tersebut dibentuk kembali melalui asupan nutrisi. Karena itu, para
dokter sering memandang puasa sebagai cara untuk mengembalikan kemudaan dan
mendapatkan umur panjang. Meski demikian, Islam tidak mewajibkan puasa untuk
mereka yang sudah berusia lanjut dan sakit-sakitan.