Soeharto Lebih Baik

Setiap manusia pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, begitupun para pemimpin negeri ini, tak semuanya merupakan pemimpin yang baik ataupun buruk, mereka juga memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing,  dan tidak ada satupun pemimpin menginginkan bangsa yang dipimpinya hancur. Pak harto atau yang kita kenal dengan sebutan soeharto yang merupakan presiden kedua negeri ini setelah bung karno pun demikian dibalik kekuranganya dalam memimpin bangsa ini memiliki banyak sekali jasa untuk negeri ini. Pak Harto tak dapat disangkal adalah seorang pemimpin berbakat, beliau mempunyai visi untuk anak-anak Indonesia agar memiliki pendidikan yang baik yaitu dengan di canangkanya program Wajib Belajar 9 tahun.  Bukan hanya di bidang pendidikan saja pak harto memberikan kontribusi yang kongkret bagi negeri ini, dalam sektor pertanian pun pak harto mempunyai jasa. Pada tahun 1984, Indonesia berhasil menjadi negara terbesar dalam mengimpor beras, dan menjadi negara berswasembada pangan. Sedangkan pada tahun 1995 indonesiapun berhasil menjadi negara berswasembada kedelai.

Soeharto
Soeharto

Yang tidak kalah penting adalah, pak harto sangat tegas dalam menjaga kutuhan Negara ini, termasuk menjaga kawasan di Asia Tenggara dan Asia, hingga Indonesia saat itu dianggap sebagai macan Asia, yang bangsa Indonesia memiliki kebanggaan tersendiri. Negara lain yang kini terang-terangan berani ”mengganggu” keberadaan kita seperti Malaysia dan Singapura, dulu tidak pernah menganggap Indonesia serendah sekarang. Jujur kita sampaikan bahwa dulu, kita sangat bangga karena kita punya banyak kiprah dalam memajukan wilayah ini.
Bagi sebagian masyarakat, di jaman Soeharto, kehidupan memang tidak sesulit sekarang. Kini, harga-harga mahal, bahkan kebutuhan pokok amat mahal. Pada periode 1980-1993, pemerintah memiliki kemampuan untuk mengendalikan pertumbuhan ekonomi melalui pertumbuhan sekitar 8 persen setahun dengan nilai tukar terhadap dollar Amerika sekitar Rp.2.500 - Rp.3.500 per dollarnya. Akibatnya, memang secara jelas, masyarakat bisa membeli segala sesuatu dengan murah. Inflasi yang gila-gilaan di akhir periode Orde Lama, berhasil dikendalikan. Dengan menerapkan pertumbuhan ekonomi melalui hadirnya berbagai unit usaha bagi masyarakat kecil, sebagian besar masyarakat di pedesaan memang menikmati hasilnya.
Sebuah hasil survei dari Survei Nasional Indo Barometer bertajuk "Evaluasi 13 Tahun Reformasi dan 18 Bulan Pemerintahan SBY-Boediono" yang dilakukan pada tahun 2011 lalu, tapatnya pada tanggal 25 April - 4 Mei 2011 menunjukkan, 40,9 persen responden mempersepsikan bahwa Orde Baru lebih baik dibandingkan dengan Orde Lama dan Orde Reformasi. Hanya setengahnya, atau 22,8 persen responden yang mengatakan bahwa Orde Reformasi lebih baik dibandingkan dengan periode lainnya.
Hasil survei memperlihatkan, publik mempersepsikan Orba lebih baik di bidang politik, ekonomi, sosial, dan keamanan. Orde Reformasi hanya unggul di bidang penegakan hukum. Di bidang politik, 33,3 persen responden mempersepsikan Orba lebih baik. Sementara itu, hanya 29,6 persen responden yang mempersepsikan Orde Reformasi lebih baik. Di bidang ekonomi, 56,3 persen responden mempersepsikan Orba lebih baik. Sementara itu, hanya 20,3 persen responden yang mempersepsikan bahwa Orde Reformasi lebih baik. Di bidang keamanan, sebanyak 53,7 persen responden mengatakan, Orba lebih baik. Hanya 20,6 persen responden yang menganggap Orde Reformasi lebih baik. Sementara itu, di bidang hukum, 27,6 persen menganggap Orba lebih baik. Sementara 34,3 persen responden menganggap Orde Reformasi lebih baik.
Orde Baru
Orde Baru
Hasil survei yang melibatkan 1.200 responden secara nasional ini menunjukkan bahwa masyarakat yang tinggal di perkotaan lebih banyak yang mempersepsikan bahwa Orba lebih baik dibandingkan dengan periode kepemimpinan lainnya, yaitu sebanyak 47,7 persen. Angka ini lebih tinggi 12 persen jika dibandingkan dengan persentase masyarakat pedesaan yang mempersepsikan Orba lebih baik, yaitu 35,7 persen.  Dari tingkat pendidikan, seluruh jenjang pendidikan menyatakan bahwa Orba lebih baik. Namun, secara persentase, semakin tinggi tingkat pendidikan responden, tingkat kepuasan terhadap Orba semakin rendah.
Setidaknya itulah sekelumit jasa-jasa dari kepeminpinan pak harto yang mungkin telah dilupakan oleh sebagian orang karena kesalahan – kesalahan beliau dalam memimpin bangsa ini. Dan sudah akan menjadi tantangan bagi para peminimpin bangsa di masa sekarang ini untuk mengembalikan kejayaan bangsa Indonesia.

Sumber    :        Sinar Indonesia Baru,  Selasa, 29 Januari 2008
                        Nasional.Kompas.com
Edited By :        Hary Indrianto