Mungkin tidaklah
mudah untuk memaafkan seseorang yang telah menyakiti kita, tetapi sesungguhnya
meminta maafpun bukanlah perkara yang mudah. Tetapi menyimpan dendam dan amarah
sudah barang tentu tidak akan membuat kita tersenyum bahagia. Bukan hanya
memaafkan orang lain, terkadang memaafkan diri sendiri juga bukan perkara
mudah. Dibutuhkan pengorbanan dan keberanian yang cukup besar. Padahal,
terus-menerus memendam kemarahan hanya akan merugikan diri sendiri, bahkan
apabila rasa benci itu terus menguasai, anda berisiko menderita banyak penyakit
karena orang yang tidak bisa memaafkan umumnya akan merasa lebih cemas, takut,
dan pemarah. Kebencian kronis memiliki efek yang dapat melemahkan Anda. Karena
kebencian tersebut akan menimbulkan kemarahan, rasa bersalah, permusuhan, dan
sakit hati dari waktu ke waktu. Emosi bisa melepaskan hormon kortisol, yang
bisa berakibat buruk bagi kesehatan Anda. Tahukan anda jika dengan memaafkan,
kita akan merasa lebih bahagia dan melindungi diri dari penyakit.
Peneliti dari
Universitas California, San Diego, AS, menjelaskan, ketika kita berhasil
memaafkan orang yang menyakiti kita, tekanan darah akan turun. Dalam jangka
panjang, tekanan darah yang normal akan melindungi kita dari penyakit jantung
dan stroke. Penelitian tersebut dilakukan terhadap 200 partisipan. Mereka
diminta memikirkan suatu waktu ketika sahabat mereka menghianati. Separuh
partisipan diminta memikirkan bagiamana hal itu memicu rasa marah, dan sisanya
didorong untuk memaafkan. Kemudian setelah diberi pengalih pikiran selama lima
menit lalu mereka boleh memikirkan kembali peristiwa penghianatan tersebut
dengan cara masing-masing.
Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa kelompok yang marah mengalami kenaikan tekanan darah pada sesi pertama. Efeknya tetap terlihat meski mereka sudah diberi pengalih untuk lebih tenang. "Memaafkan bisa menurunkan reaktivitas stres, bahkan melindungi tubuh dari dampak stres tersebut," tulis para peneliti dalam Journal of Biobehavioural Medicine. Kenaikan tekanan darah dalam jangka pendek memang tidak berbahaya. Namun dalam jangka panjang hal itu akan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa kelompok yang marah mengalami kenaikan tekanan darah pada sesi pertama. Efeknya tetap terlihat meski mereka sudah diberi pengalih untuk lebih tenang. "Memaafkan bisa menurunkan reaktivitas stres, bahkan melindungi tubuh dari dampak stres tersebut," tulis para peneliti dalam Journal of Biobehavioural Medicine. Kenaikan tekanan darah dalam jangka pendek memang tidak berbahaya. Namun dalam jangka panjang hal itu akan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Maaf Memaafkan |
Di sisi lain,
belajar memaafkan memberikan banyak manfaat kesehatan, beberapa diantaranya
yaitu, Meningkatkan respon imun, menurunkan tekanan darah, meningkatkan tidur,
mengurangi kecemasan dan depresi, meningkatkan harga diri, dan yang terpenting
adalah memberikan Anda ketenangan pikiran.
Manfaat dari
memaafkan tersebut di atas hanya sebagian kecil manfaat yang ditawarkan kepada
Anda dengan memaafkan orang lain. Jadi, mengapa Anda tidak mencoba untuk
menanamkan kebiasaan tersebut mulai dari sekarang untuk mendapatkan manfaat
kesehatan yang begitu banyak. Satu atau dua kejadian buruk di masa lalu
janganlah sampai mempengaruhi kehidupan Anda saat ini. Yang lalu biarkanlah
berlalu, karena hidup akan terus berjalan. Oleh karena itu, perlu untuk
seseorang belajar mengampuni diri sendiri dan orang lain. Bukankah lebih banik
begitu?
Sumber : health.kompas.com
Editor : Hary Indrianto