Alasan Buru-Buru Nikah Yang Salah

Normalnya, setiap orang pasti ingin menikah dengan orang yang dicintai dan hidup bahagia selamanya. Masalahnya, tidak semua orang mengalami perjalanan cinta yang mulus. Target usia menikah sudah lewat namun belum juga memiliki calon pendamping yang tepat. Akhirnya terpaksa menikah dengan pasangan pilihan orangtua, atau pasangan yang tak dicintai sepenuhnya.
Ternyata selain masalah usia, masih ada beberapa alasan salah yang terkadang membuat orang terpaksa menikah.
1. Karena sahabat atau kerabat sudah menikah
Usia boleh sama atau lebih muda, tapi sahabat atau adik sudah menikah duluan. Meski demikian bukan berarti mereka bisa memengaruhi Anda untuk menikah, jika Anda memang belum siap lahir batin. Pernikahan adalah sebuah komitmen dan keputusan besar, maka sangat penting berpikir dalam-dalam sebelum memutuskannya, bukan hanya karna ikut-ikutan atau malu sudah dilangkahi.
2. Karena sudah pacaran lama
Pacaran lama bukanlah jaminan Anda dan dia pasti cocok. Hanya karena Anda dan si dia sudah bertahun-tahun pacaran, tidak berarti Anda bisa memaksanya untuk menikah atau langsung mengiyakan ajakan si dia untuk menikah. Tak salah untuk serius pacaran dan merencanakan menikah, hanya saja Anda harus benar-benar yakin telah merasa mampu menerima segala kelebihan dan kekurangannya.
Alasan Pernikahan
Pernikahan
3. Karena tuntutan orangtua
Anda perlu tahu bahwa permintaan seperti ini dapat dimengerti, namun tidak dapat dipenuhi. Ingat, jika perkawinan yang dipaksakan ini kelak menimbulkan masalah, Anda lah yang harus menghadapinya, bukan orangtua Anda.
Jangan pernah berpikir bahwa dunia akan kiamat jika Anda terlambat menikah. Komunikasikan dengan orangtua tentang hal ini dan juga alasan mengapa Anda belum menikah. Sekalipun mereka memberi Anda tekanan terus-menerus untuk segera menikah, Anda harus punya sikap. Jangan biarkan desakan sosial memengaruhi keputusan Anda. Katakan pada mereka bahwa Anda akan menikah ketika Anda sudah menemukan pasangan yang tepat, dan telah merasa siap lahir dan batin.
4. Karena takut dicap "perawan tua"
Usia Anda terus merambat naik, namun Anda belum juga mendapatkan pasangan yang membuat Anda sreg. Ironisnya, karena sudah "kejar tayang", Anda bahkan tak mempedulikan lagi bagaimana karakter atau latar belakang pria yang akan Anda nikahi.
Ketakutan terbesar perempuan ketika belum menikah di atas usia 30 tahun adalah cap "perawan tua" dari masyarakat sekitar. Selain labeling semacam itu, usia yang semakin dewasa juga menimbulkan ketakutan perempuan dalam masalah reproduksi.
Ada ketakutan bahwa perempuan yang menikah dalam usia yang lebih matang akan sulit punya anak, atau anak masih terlalu kecil saat Anda sudah tua, dan lain-lain. Hmm... masuk akal sih, tapi tetap saja ini bukan alasan yang tepat untuk buru-buru dan cari pasangan asal-asalan kan. Menikah dan berkeluarga bukanlah keputusan yang bisa diambil buru-buru.
5. Untuk mengalahkan adik atau teman yang sedang bersiap-siap untuk menikah. 
Anda tak ingin menjadi satu-satunya orang yang belum menikah di antara teman-teman, atau Anda tak ingin adik mendahului Anda, sehingga Anda menerima lamaran seseorang yang belum lama Anda kenal untuk menikah.
6. Karena sakit hati kekasih memutuskan Anda dan segera mendapatkan pasangan baru. 
Sekali lagi, Anda tak mau terlihat "kalah", sehingga Anda bertekad akan menerima lamaran dari pria pertama yang mengajak Anda menikah.
7. Untuk melegalkan hubungan seks, dengan alasan "agar tidak berdosa". 
Seks tentu saja merupakan bagian penting dari syarat kehidupan perkawinan yang harmonis. Namun bila Anda mengira kehidupan perkawinan adalah melulu soal seks, Anda salah besar.
8. Karena Anda ingin punya anak. 
Tentu tidak mungkin mempunyai anak tanpa memiliki pasangan. Namun demi mendapatkan seorang buah hati, Anda memilih saja salah satu pria yang tampak memenuhi syarat (meskipun Anda belum begitu mengenalnya).

Sumber